Vitamin dan Minteral



Vitamin dan mineral sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh. Keduanya berperan penting dalam proses pertumbuhan dan metabolisme tubuh.

Dokter spesialis gizi klinik Samuel Oentoro mengungkapkan, vitamin dan mineral membantu pembentukan energi. Energi berasal dari karbohidrat, lemak, dan protein.

Akan tetapi, tanpa vitamin dan mineral, ketiganya sulit diubah menjadi energi. "Kalau tubuh gampang lelah, kurang energi, itu karena defisit vitamin dan mineralnya," kata Samuel dalam acara peluncuran Multivitamin Centrum Advance di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Konsumsi vitamin dan mineral dapat menangkal radikal bebas di tubuh yang bisa menjadi sumber penyakit. Vitamin dan mineral juga membantu pelepasan neurotransmitter. Neurotransmitter diperlukan untuk mengirim perintah dari otak.

Jika kekurangan vitamin dan mineral, maka perintah dari otak akan sulit dilakukan. Samuel menjelaskan, ada dua jenis vitamin, yaitu yang larut dalam air dan larut lemak. Vitamin yang larut lemak adalah A, D, E, dan K. Vitamin lainnya, seperti B dan C adalah vitamin larut air. Sementara itu, mineral antara lain kalsium, asam folat, fosfor, iodine, magnesium, dan zinc.

"Untuk vitamin larut lemak, konsumsinya jangan sampai kelebihan dalam jangka waktu yang panjang," kata dia. Samuel mengatakan, vitamin dan mineral banyak terdapat pada buah dan sayuran. Buah maupun sayuran ini pun seharusnya dikonsumsi mulai dari makan pagi, siang, dan malam setiap hari.

Sayangnya, tak semua orang memiliki kebiasaan konsumsi buah dan sayuran. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, masyarakat Indonesia di atas 10 tahun yang kurang makan sayur dan buah mencapai 93,5 persen.

Beberapa vitamin dan mineral pada sayuran dan buah-buahan juga bisa hilang ketika diolah. Konsumsi suplemen vitamin bisa menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi setiap hari.

Vitamin dan mineral yang paling banyak terkandung pada buah dan sayuran pastinya bermanfaat bagi tubuh sebagai antioksidan, menjaga metabolisme tubuh serta saluran pencernaan. Nah, agar konsumsi vitamin dan mineral Anda bisa lebih optimal lagi, ada baiknya Anda mengetahui fakta tentang vitamin dan mineral sehingga tubuh Anda pun makin sehat dan bugar.

Berikut fakta berbagai jenis vitamin dan mineral dalam tubuh seperti dikutip dari Medindia.

1. Kalsium

Hanya satu persen dari kalsium total pada tubuh yang diperlukan untuk fungsi metabolisme sementara sisanya sebesar 99 persen digunakan untuk memberi kekuatan dan struktur tulang dan gigi. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak ditemukan dalam tubuh.

Bersama dengan fosfor, kalsium membentuk tulang, gigi, dan sel-sel saraf. Sumber alami kalsium yaitu susu, yogurt, dan keju. Tapi kalsium juga terkandung dalam ikan salmon kaleng, ikan sarden yang disertai tulang, dan sayuran berdaun hijau seperti brokoli.

2. Kalium

Kalium atau potasium berperan penting dalam pembentukan protein dan otot, mengendalikan asam basa, dan aktivitas jantung. Jika tubuh kekurangan kalium (hipokalemia) bisa mengakibatkan kelemahan otot, detak jantung tidak normal, dan tekanan darah meningkat.

Kalium banyak ditemukan dalam daging, ikan seperti salmon, kod, atau sarden. Buah dan sayur juga mengandung banyak kalium misalnya pisang dan kiwi.

3. Zat Besi

Zat besi adalah mineral paling penting bagi tubuh dengan fungsi utamanya mengangkut oksigen, regulasi pertumbuhan sel, dan diferesiansi sel. Dua pertiga jumlah zat besi dalam tubuh terdapat di hemoglobin. Bayi menyerap sekitar 50 persen zat besi dalam ASI sedangkan pada susu formula hanya 12 persen yang diserapnya. Kekurangan zat besi pada bayi mengakibatkan perdarahan pada saluran cernanya.

Heme dan non-heme adalam dua bentuk zat besi. Makanan seperti daging merah, ikan, dan unggas merupakan sumber yang baik untuk mendapatkan zat besi heme. Sedangkan zat besi non-heme bisa didapat dari kacang-kacangan. Orang dewasa menyerap sekitar 15-35 persen zat besi heme dan 2-20 persen zat besi non heme.

Kekurangan zat besi bisa membatasi pasokan oksigen ke sel yang berujung pada kelelahan, kinerja buruk, dan turunnya sistem kekebalan tubuh. Tapi, terlalu banyak zat besi juga berbahaya bagi tubuh. WHO memperkirakan 41,8 persen ibu hamil di seluruh dunia menderita anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.

4. Vitamin A

Preformed vitamin A dan provitamin A adalah jenis vitamin A berbeda. Preformed vitamin A banyak terkandung pada ikan, unggas, dan susu. Sedangkan provitamin A banyak terdapat pada buah, sayur, dan produk nabati.

5. Vitamin B12

Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah, sintesis DNA, dan meningkatkan fungsi sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan anemia megaloblastik, kelelahan, lemas, sembelit, hilangnya nafsu makan, dan penurunan berat badan. Bahkan bisa menyebabkan mati rasa serta kesemutan di tangan dan kaki.

6. Vitamin C

Seperti diketahui, vitamin C banyak ditemukan di buah dan sayur seperti jeruk, brokoli, apel, stroberi, melon, kentang panggang, dan tomat. Kebutuhan vitamin C 35 mg lebih besar bagi perokok termasuk mereka yang terpapar asap rokok.

7. Vitamin E

Vitamin E sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melebarkan pembuluh darah, dan mencegah pembekuan darah.

Vitamin E banyak ditemukan di minyak sayur, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan biji-bijian. Vitamin E dan C bertindak sebagai antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.